Halo kamu, pangeran yang baru saja hadir di hidupku, yang menggantikan sosoknya yang dulu pernah menyakitiku.
Selamat datang kedalam hidupku yang tidak seindah yang kau pikirkan, tetapi kamu mau menjalankannya bersamaku, aku bahagia mendengarnya bahwa kau ingin menjalani hidupmu bersamaku :)
Jika kau bertanya mengapa aku mencintaimu, tak akan ada jawaban yang adil untuk dijawab, karena kamu, lebih dari sempurna. Lebih dari segalanya.
Kata lebih dari segalanya-pun sesungguhnya tidak adil untuk kujawab, tapi hanya itu yang mampu kukatakan.
Apa kamu percaya bahwa saat ini Tuhan sedang mengabulkan 1 dari sekian banyak doaku? Kalau kamu tidak percaya, aku percaya. Sungguh percaya, karena saat ini aku memohon pada Tuhan untuk diberi seseorang yang mampu menyembuhkan rasa sakitku, dan itulah kamu. Aku tak peduli seberapa lama kau akan hadir untukku, atau mungkin sampai ajalpun tiba. Aku akan tetap bersyukur, karena aku bahagia punya kamu! :)
Aku tidak akan memanggilmu kekasih didepan semua orang, tetapi aku akan memanggilmu pangeran, atau kalau kamu tidak suka, aku bisa panggil kamu pahlawan! Hahaha, karena kamu yang saat ini sedang membangkitkan hari-hariku.
Dan kamu, 1 dari berjuta-juta pahlawanku, adil kan? :)
"Kenapa kamu selalu sedih?"
Aku menatap matamu, dan tersenyum simpul, dan aku menggeleng.
"Tidak, aku tidak sedih"
Padahal jauh didalam hatiku terdapat bisikan yang enggan kukeluarkan.
aku membutuhkanmu, sungguh membutuhkanmu.
Tatapanku yang dingin mampu membekukan tatapanmu, dan hatiku yang tandus, belum dingin tanpa pelukan eratmu.
Seketika, kamu dekap aku, rasanya hangat, dengan jari-jari yang melingkar di sekujur tubuhku, dan seketika juga...
Aku terbangun.
Aku bangun dibawah sentuhan matahari yang menyilaukan kedua mataku.
Terbangun pada mimpi indah yang tak mampu terselesaikan, tetapi aku bisa merasakan bahwa sentuhan tangan itu nyata, benar-benar nyata terlingkar di sekujur tubuhku hingga hatiku bisa sejuk kembali.
Dan dipelukan itu tidak ada ruang lagi yang tersisa, hanya ada aku dan dirimu, yang sedang mendekatkan ruang pikir kita, dan aku berharap ada cara untuk bertukar pikiran, sehingga kamu sadar bahwa aku mencintaimu, dan aku akan mencoba mengisi otakmu dengan rasa perasaan ini padamu sehingga kamu mengerti betapa banyaknya jawaban jika kamu tanya "seberapa banyakkah kamu mencintaiku" dan aku tak perlu menjawabnya lagi, karena itu tersimpan kuat disana, didalam benakmu.
"Apa yang kupikirkan, mungkin terkadang selalu tidak pernah masuk akal.
Bagaimana mungkin aku bisa pergi berkeliling dunia mencari kebahagiaan selain dirimu?
Sementara yang sesungguhnya ada bersama saya disini, dia tersembunyi dalam kata-kata penuh kasih dan senyum yang indah, dia selalu berusaha untuk membuatku menjadi jiwaku yang dulu, yang selalu bahagia.
Dia selalu menjadi pahlawan yang selalu menerima beribu-ribu kebodohanku yang selalu sama. Yang selalu menyebalkan dan egois.
Rasa sakit ini telah menyakiti dia lebih dari seseorang yang sudah menyakitiku.
Aneh bagaimana aku mengetahui bahwa kita terhubung seperti ini. Jadi bagaimana aku bisa menjadi bahagia ketika mungkin suatu saat aku bukan milikmu? Atau tidak mengenalmu? Ah sudahlah, terlalu hiperbola.
Kau ada disinipun aku akan selalu bahagia."
Lalu aku kembali menatapmu, merasa diberkati untuk kesekian kalinya. Aku menutup mataku, mengucapkan seribu doa dan kata terima kasih. Pada saat kegelapan mengisi, kamu dikirim untuk mengisinya, untuk memberikan kebahagiaan didalam kegelapan yang menyakiti.
Aku memegang erat kedua tanganmu, karena aku takut kita akan berpisah lagi.
Dan kamu, menarik diriku keluar, keluar dari kekacauan yang menyakitiku.
Dan aku berhasil menemukan senyuman yang kukira sudah hilang.
Dan aku menemukan cinta yang begitu tenang dan murni.
Dan aku menemukan tatapan mata yang penuh arti.
Seperti jiwaku yang sudah sembuh dari kesakitan yang sudah kurasakan selama beribu-ribu tahun.
Aku rindu didekap didalam pelukan hangat itu.
Yang bisa membuat air mataku terjatuh perlahan-lahan.
Aku ingin dicium di bibir, dengan bibir yang selalu mengalihkan beribu perhatianku.
Dapatkah kamu melihat jauh didalam mataku? Bahwa aku benci kata perpisahan jika suatu saat kita harus berpisah.
Aku tak pernah minta untuk menjadi yang pertama, tapi aku hanya meminta jika aku adalah satu-satunya.
Sudah kukelilingi bumi ini, tapi aku belum menemukan sosok lain sepertimu, ya, hanya kamu yang sanggup mengisi hari-hariku dengan cinta, tapi, mungkin aku tak pernah bisa seperti dirimu, mungkin aku tak selalu bisa mengisi hari-harimu dengan cinta, tapi, jika kamu tanya seberapa dalam aku mencintaimu, aku tidak pernah mencintaimu, tapi, aku menyayangimu. :)
Kamu itu alasan mengapa aku siap untuk bangun dan menghadapi kekejaman hidup ini. Bagaimana bisa kehidupan kita selalu dijalani dengan omong kosong setiap harinya? Tapi, aku bukan salah satu dari orang yang selalu menjalani hidup dengan alasan omong kosong, aku yakin kamu juga begitu, karena aku yakin, pahlawan tidak pernah berbohong :)
Kita selalu tertawa setiap waktu, bercanda, atau berbicara tentang masa depan kita yang mungkin indah, atau membicarakan hal-hal kecil diantara kita, tapi? Sekarang tampaknya kita menghabiskan waktu untuk bertengkar mengenai hal-hal kecil dengan banyak cara dan menangis terlalu banyak, terlalu.
Jadi, ketika kamu pergi tidur di malam hari, aku akan menyelinap masuk di sisimu, aku akan terus mendekapmu, dan berada di antara lingkaran penuh cinta, karena aku selalu bangga.
Kamu hanya salah satu dari sekian laki-laki di dunia ini yang aku cintai dan itu terlihat sangat jelas.
Dengan setiap hari aku tahu aku diberkati bahwa kamu adalah bagian dari jiwaku, sekarang mari kita mencoba untuk memperlambat waktu dan menikmati semua yang sudah lewat, untuk menjadi inspirasi masa depan kita, kamu selalu ingin bahagia kan? Aku akan mencoba melakukannya demi pahlawanku, walau kau selalu berkata aku tak harus selalu membahagiakanmu. Tetapi, apa salahnya seseorang mencoba untuk membahagiakan pahlawannya yang terus jatuh bangun menjaganya? :)
Terima kasih untuk kamu yang selalu ajarkan aku untuk tidak pernah salahkan keadaan.
Terima kasih untuk kamu yang selalu ajarkan aku bagaimana caranya untuk tidak selalu menangis.
Terima kasih untuk kamu yang selalu ajarkan aku untuk mengingatkanku bagaimana caranya tersenyum dan bersyukur atas semua ironi di dalam hidup ini.
..to be with you is all i need.
Bali, 14 Maret 2013♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar